Jumat, 17 Mei 2013

KELAMAHAN KURIKULUM 2013

KELEMAHAN KURIKULUM 2013

I.      Pendahuluan
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa disekolah. Kurikulum disusun oleh ahli pendidikan, pendidik, pejabat pendidikan serta unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan tujuan memberi pedoman kepada pelaksana pendidikan dalam proses bimbingan perkembangan siswauntuk mencapai tujuan yang di cita- citakan siswa sendiri. Dalam melaksanakan pengembangan kurikulum, terdapat berbagai faktor yang menghambat. Antara lain adalah para guru, masyarakat dan biaya. Hambatan- hambatan pengembangan kurikulum antara lain adalah :
ü  Pada guru : guru kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum disebabkan beberapa hal yaitu kurang waktu, kekurang sesuaian pendapat, baik dengan sesama guru maupun kepala sekolah & administrator karena kemampuan dan pengetahuan guru sendiri
ü  Dari masyarakat : untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan masyarakat, baik dalam pembiayaan maupun dalam memberikan umpan balik terhadap sistem pendidikan ataupun kurikulum yang sedang berjalan. Masyarakat adalah sumber input dari sekolah.
ü  Masalah biaya: untuk pengembangan kurikulum apalagi untuk kegiatan eksperimen baik metode isi atau sistem secara keseluruhan membutuhkan biaya yang sering tidak sedikit
ü  Kepala sekolah : dalam hal ini seharusnya kepala sekolah mempunyai latar belakang mendalam tentang teori dan praktek kurikulum. Kepala sekolah merupakan peranan yang penting dalam pengembangna kurikulum.
ü  Birokrasi : terdiri dari para inspeksi di Kanwil dan juga orang tua maupun tokoh- tokoh masyarakat. Kepala sekolah dan stafnya tidak dapat bekerja dalam kerangka patokan yang ditetapkan oleh Depdikbud.

Usaha perbaikan kurikulum disekolah harus memenuhi langkah berikut ini ; yaitu perlunya mengadakan penilaian umum di sekolah ( kualitas dan mutu), mengetahui kebutuhan siswa dan guru, mengidentifikasi masalah yang timbul berdasarkan studi, menyiapkan desain perencanaan ( tujuan, cara mengevaluasi, metode penyampaian, penilaian), menerqapkan cara mengevaluasi/ apakah yang direncanakan itu dapat direalisasikan.




II.     Pembahasan
Kurikulum 2013 merupakan respon terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang pesat yang disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan, di samping itu kurikulum 2013 berorientasi pada pengembangan sikap dan tingkah laku sesuai dengan nilai-moral pancasila.
Dalam penerapan kurikulum 2013 yang paling penting adalah implementasi kurikulum. Implementasi kurikulum adalah suatu proses penerapan konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat komponen tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan secara nyata dalam kehidupan. Model pengembangan kurikulum di Indonesia dapat menggunakan gabungan dari 4 model pengembangan kurikulum, yaitu model subjek akademik, humanistis, rekonstruksi sosial dan teknologis. hal ini sesuai dengan keadaan negara Indonesia dimana masyarakatnya majemuk yang membutuhkan suatu pendidikan yang lebih mengacu kepada siswa secara subjektif sesuai dengan karakteristik dan latar belakang sosial budaya siswa tersebut sehingga pendidikan yang diterapkan mampu memberikan proses pembelajaran yang humanistik sebagai proses mendidik manusia sebagai manusia yang berlandaskan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia dan sesuai nilai-moral Pancasila yang mampu mencetak output peserta didik yang berbudi pekerti luhur serta mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Selain hal tersebut, kurikulum di Indonesia juga sesuai dengan model rekonstruksi sosial dan teknologis, dimana setiap proses pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia selalu mengkaitkan dengan sejarah kehidupan di masa lalu dengan kehidupan padan saat ini yang meliputi semua aspek kehidupan serta berbagai macam teknologi yang telah dikembangkan oleh manusia dalam menjalani proses kehidupan.
Namun dalam penerapannya, kurikulum 2013 juga memiliki kendala dan hambatan yang cukup serius. Hambatan-hambatan dalam penerapan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1.      Rendahnya Kesadaran Guru sebagai Pendidik
Rendahnya kesadaran guru meliputi rendahnya kualitas guru, kurangnya kesiapan guru mengajar, kepekaan guru dalam menanggapi hal-hal baru termasuk implementasi proses pembelajaran yang sering terabaikan oleh guru, karena pada realitanya banyak guru yang mengajar hanya sekedar mengajar tidak ada timbale balik apa-apa antara pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta kreativitas peserta didik terkait pelajaran yang sedang dipelajari. Pada dasarnya guru belum siap melaksanakan kurikulum 2013.
Seorang guru seharusnya menjadi promotor untuk mengembangkan pemikiran, kreativitas, keterampilan dan yang paling penting adalah potensi dari peserta didik.
2.      Banyaknya Pro Dan Kontra Di Masyarakat
Sampai saat ini masih sangat banyak pendapat pro dan kontra terkait penerapan kurikulum 2013. Hal ini harus mampu dimanfaatkan dengan baik untuk terus mengevaluasi kurkulum 2013, mana yang perlu direvisi dan mana yang sudah padu, sehingga pelaksnaannya tidak terkesan dadakan dan dipaksakan.
Pro dan kontra adalah salah satu hambatan yang perlu menjadi perhatian, karena dari sinilah tergerak pemikiran solusi untuk memecahkan permasalahan terkait penerapan kurikulum 2013.
3.      Penambahan Jam Pembelajaran
penambahan jam pelajaran ini dikhawatirkan akan mengesampingkan kebutuhan siswa untuk mendapatkan pendidikan di lingkungan keluarga dan sosial sekitarnya. Pertimbangan ini mengingat siswa harus didorong mengembangkan banyak ragam kecerdasan, mulai dari kecerdasan kognitif, emosional, sosial, hingga spiritual.
4.      Belum Adanya Evaluasi dari Kurikulum Sebelumnya
Perubahan Kurikulum 2013 juga tidak didasarkan pada evaluasi dari pelaksanaan kurikulum sebelumnya (KTSP) 2006 sehingga dapat membingungkan guru dan pemangku pendidikan dalam pelaksanaannya.
5.      Guru Dipandang Memiliki Kemampuan Sama
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak pernah secara langsung melibatkan guru dalam merumuskan kurikulum 2013. Kemendikbud seolah melihat semua guru dan peserta didik memiliki kemampuan yang sama.

III.      Simpulan dan Penutup
Dalam pelaksanaannya, kurikulum mempunyai banyak kendala. Salah satu faktornya ialah bisa dari guru, masyarakat, biaya, kepala sekolah dan birokrasi. Dan daripada itu maka langkah solusinya ialah ; mengetahui tujuan perbaikan, mengenal situasi sekolah, mengetahui kebutuhan siswa dan guru, mengenal masalah yang dihadapi sekolah, mengenal kompetensi guru, mengetahui gejala sosial dan mengetahui perkembangan/ aliran dalam kurikulum.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kruikulum 2013 antara lain adalah rendahnya kesadarn guru sebagai pendidik, pro dan kontra di dalam masyarakat, problema penambahan jam belajar di sekolah, belum adanya evaluasi dari kurikulum sebelumnya dan semua guru dipandang memiliki kemampuan yang sama.
Demikianlah pembahasan ini yang bisa saya buat. Tentunya  banyak kekurangan yang jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan. Untuk itu kritik dan saran merupakan sumbangan yang berarti bagi penulis untuk menyempurnakannya.